Nenek Usia 104 Tahun Ikut Terbang Paralayang
SIPRUS, KOMPAS.com — Seorang nenek pemberani yang umurnya sudah 104 tahun tercatat sebagai orang tertua yang melakukan terbang paralayang.
Peggy McAlpine, nama perempuan itu, yang telah punya dua anak, empat cucu, dan dua cicit, terbang dari puncak setinggi 2.400 kaki di utara Siprus, lapor Daily Mail, Minggu (29/4/2012). Dia akan masuk Guinness Book of Records untuk kedua kalinya dalam lima tahun sebagai orang tertua yang ambil bagian dalam olahraga itu.
McAlpine kembali terbang tandem karena rekornya yang diraih lima tahun lalu itu dipecahkan seorang warga Amerika berusia 101 tahun.
Dia mengatakan kepada Sunday Express, "Saya menikmati setiap menitnya. (Terbang kali) ini lebih baik ketimbang yang terakhir dulu. Saya tentu ingin melakukannya lagi, terutama jika seseorang mengambil alih rekor saya."
Prestasi penting nenek pemberani itu terekam dalam sebuah video dan di-posting di YouTube. Setelah terbang tandem itu, McAlpine merayakannya dengan segelas sampanye. McAlpine, yang menggunakan kursi roda, sekarang menunggu rekornya dikonfirmasi oleh pejabat Guinness Book.
Upaya meraih rekor terbaru itu untuk merebut kembali rekor yang diambil Mary Allen Hardison yang berusia 101 tahun dari Utah, yang terjadi pada 14 April di pegunungan Kyrenia dekat benteng St Hilarion. McAlpine mengatakan, dia mencintai ketinggian sejak usia muda dan mengingat waktu pertamanya di sebuah pesawat terbang sebagai penumpang penerbangan perintis Sir Alan Cobham pada akhir tahun 1920-an.
Perempuan pensiunan itu, yang suaminya meninggal karena kanker pada 1980, mengatakan, ia pertama kali menyukai olahraga ekstrem tersebut pada usia 80 tahun ketika cucunya membujuk dia untuk mencoba bungee jumping di Essex Show. McAlpine, yang sekarang tinggal di Siprus setelah pindah pada 2004, berkata, "Saya naik ke puncak, melihat ke bawah dan melihat orang-orang seperti semut dan hati saya pun terenyuh. Namun, saya sudah pergi sejauh itu, saya tidak bisa berhenti. Jadi saya menginjak platform dan menyusun keberanian lalu melompat dari puncak itu."
Angela Gokasan, atlet paralayang dari perusahaan Highline Air Tours, mengatakan kepada Sunday Express, "Peggy menyelesaikan penerbangan keduanya bersama pilot Ozgur Gokasan, yang juga pilot dia pada penerbangan terakhirnya. Mereka meluncur di atas awan dan mendarat di tengah kerumunan keluarga, teman, dan tiga saksi yang diminta Guinness World Records."
Teori Marvin Zuckerman
Sensation seeking adalah keinginan untuk mengambil resiko secara fisik, sosial, legal dan secara finansial demi sebuah pengalaman. Marvin zuckerman mengidentifikasi 4 komponen dari sensation seeking :
Thrill and adventure seeking
Yaitu keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan bahaya dan kecepatan.
Experience seeking
Yaitu mencari pengalaman baru melalui perjalanan, lagu atau seni.
Disinhibition
Yaitu kebutuhan untuk mencari aktivitas sosial yang liar.
Boredom susceptibility
Yaitu tidak melakukan pengalaman yang berulang, merasa gelisah jika melakukan pekerjaan yang sama.
Analisis kasus berdasarkan teori
Thrill and adventure seeking:
Peggy McAlpine seorang nenek berusia 104 tahun memecahkan rekor dunia sebagai orang tertua yang melakukan terbang paralayang.
Experience seeking : penerbangan paralayang kali ini adalah penerbangan kedua yang dilakukan nenek tersebut. penerbangan pertama dilakukannya 5 tahun yang lalu.
Disinhibition : nenek peggy suka melakukan hal-hal ekstrim yang berhubungan dengan ketinggian seperti paralayang dan bungee jumping untuk memperoleh kebahagiaan dan kepuasan dalam dirinya. Hal ini adalah aktivitas sosial yang liar.
Boredom susceptibility : nenek peggy melakukan hal ini sudah lebih dari sekali di pegunungan yang berbeda. Ia juga sepertinya akan melakukan paralayang itu terus menerus, karena dia menyukai hal tersebut dan tidak ingin rekornya direbut oleh orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar